Tangerang, Jurnalkota.com – Anggota DPRD Kota Tangerang, Veri Montana, S.T., dalam Rapat Pansus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) Tahun Anggaran 2025-2029 bersama Bappeda Kota Tangerang menyampaikan tiga poin penting. Yaitu pendidikan, pengelolaan sampah dan tenaga kerja di Kecamatan Neglasari.

Dalam penyampaiannya, Veri Montana menyebutkan mengenai Kecamatan Neglasari sebagai kecamatan termiskin dari 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang. “Kecamatan Neglasari adalah kecamatan termiskin dari 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Menurut saya, secara logika, seharusnya lebih diperhatikan daripada yang lain. Pertama mengenai, saya merujuk dari program Pak Wali semasa kampanye kemarin, beliau ada Program Fiji untuk menangani masalah sampah. Saya sangat yakin, dari 13 kecamatan ini membuang sampah ke Neglasari semua. Jadi saya sangat yakin Pak Wali Kota akan segera melaksanakan program beliau mengenai mengatasi sampah di Kota Tangerang. Karena kalau secara kerugian, Kecamatan Neglasari sangat rugi, terdampak sampah dari 13 kecamatan yang dibuang ke Neglasari. Itu patut digarisbawahi dan segera dilaksanakan,” beber Veri Montana ke Jurnalkota.com, Rabu (25/6/2025). Ia mengharapkan Wali Kota Tangerang menjalankan janji-janji kampanye mengenai Program Fiji.
“Poin kedua, mengenai sekolah, pendidikan yang ada di Kecamatan Neglasari. Pak Wali Kota pernah menyampaikan program yang namanya Gampang Sekolah. Saya rasa hari ini belum terlaksana. Boleh dicek di lapangan, sekolah yang ada di Kecamatan Neglasari, dari 7 kelurahan cuma punya satu SMP Negeri, yaitu SMPN 22. Bagaimana cara ngitungnya satu SMP bisa menampung 7 kelurahan yang ada. Tidak masuk akal. Saya minta, tadi saya sampaikan bahwa tolong diperhatikan dan ditambah SMP di Kecamatan Neglasari,” lanjutnya.
“Poin ketiga mengenai tenaga kerja, Kecamatan Neglasari sebagai kecamatan termiskin di Kota Tangerang, yang saya lihat secara langsung, hari ini Kecamatan Neglasari hanya mendapatkan yang namanya pembuangan sampah (TPA) yang menampung dari 13 kecamatan dan juga TPU. Yang saya lihat, di kecamatan lain pembebasan itu kebanyakan untuk perumahan dan usaha. Tapi di Kecamatan Neglasari, pembebasan lahan itu untuk TPU. Jadi kita cuma dapat sampah dan jenazah selama ini. Gimana untuk mengangkat, membantu warga mendapatkan lapangan pekerjaan? Saya rasa, investor-investor di sana juga berpikir dua kali dengan melihat keadaan Kecamatan Neglasari hari ini. Maka dari itu, saya minta kepada Pemkot Tangerang untuk lebih memperhatikan Kecamatan Neglasari. Saya tinggal, dari orok sampai hari ini di Neglasari, jadi saya tahu persis Kecamatan Neglasari,” ujar anggota DPRD dari Dapil 2 itu.


Menurutnya, Kecamatan Neglasari merupakan mukanya Kota Tangerang karena berdampingan langsung dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Yang dari luar kota atau luar negeri itu turunnya di sini. Agak heran dan sulit dimengerti ketika orang dari luar sana turun di bandara mencium bau busuk dari TPA di Kecamatan Neglasari, maka dari itu saya sangat setuju program yang mau dijalankan Bapak Wali Kota mengenai Program Fiji itu. Semoga cepat terlaksana dan berjalan,” kata Veri Montana.
Selanjutnya, politisi muda dari PDI-P Kota Tangerang ini meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang untuk lebih memperhatikan Kecamatan Neglasari. (Red)