Miris, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Pondok Aren Tangsel Puluhan Tahun Tak Dapat Perhatian dari Pemerintah

BAGIKAN:

TANGERANG SELATAN, Jurnalkota.com – Dua anak berkebutuhan khusus (ABK) yang beralamat di Kp. Parigi RT 03 RW 06 Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten selama puluhan tahun tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Dua anak ABK itu, bernama Umi Kulsum (27) dan Eliana Aprilia (25).

Keduanya hidup puluhan tahun di Tangerang Selatan. Parahnya lagi kedua ABK itu tidak memiliki sosok Ibu selama kurang lebih 10 tahun. Mereka hidup bersama ayah yang sering mengalami sakit- sakitan.

Dengan hidup yang serba kekurangan, asupan gizi yang baik untuk ABK itu juga tidak dirasakan. Apalagi soal pendidikan, karena tidak ada perhatian dari Pemerintahan, baik Kelurahan, Kecamatan, Pemkot Tangsel maupun Provinsi Banten. Bahkan keberadaan mereka terkesan terabaikan.

Menurut Eko Budi S (51), sebagai ayah dari kedua ABK itu saat dikonfirmasi di kediamannya, mengaku sudah 20 tahun hidup bersama keluarga di Tangerang Selatan. Selama di Tangsel memiliki dua ABK tidak ada sama sekali sokongan atau perhatian dari Pemkot Tangsel. Apalagi soal pendidikan.

“Kedua anak saya selama 20 tahun, tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah baik Kelurahan maupun Pemkot Tangsel, bahkan dirasa seperti tidak dianggap keberadaannya,” kata Eko penuh lirih, Kamis (12/12).

Dengan kondisi usia yang semakin tua, bahkan sering mengalami sakit ketika bekerja, Budi mengaku hanya bisa menafkahi anak-anaknya dengan serba kekurangan, karena tidak ada penghasilan tetap yang dia dapatkan.

“Kerja ikut-ikut orang, muter gitu, kadang gak kuat apalagi kehujanan, sakitnya minta ampun, tapi kalau gak ikut kerja gimana. Namanya juga rejeki kadang dapat kadang tidak,” tuturnya.

Ditanya soal pendidikan, dia mengaku selama puluhan tahun kedua anaknya tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kalau untuk masalah anaknya terdaftar atau tidak di SKh yang ada di Tangsel dia mengaku tidak tahu.

Baca juga: 

“Soal kedua anak saya terdaftar di SKh atau tidak, saya tidak tahu, yang jelas selama puluhan tahun kedua anak saya memiliki keterbatasan khsusus dan tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah,” tandasnya.

Bahkan kata Eko, dirinya dan kedua anak ABK nya luput dari Dinas Sosial Pemkot Tangsel, karena kata Eko hidup puluhan tahun di Tangsel tidak pernah mendapatkan sokongan bantuan sosial baik PKH (Program Keluarga Harapan) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Kami tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari Kementrian Sosial, seperti PKH atau BPNT, entah apa penyebabnya, yang jelas kami tidak mengerti peraturan pemerintah di sini,” lanjutnya.

Eko dan anaknya yang berusia 25 tahun ini sedang sakit, dan kemarin kata dia harus membawa anaknya ke daerah Kebayoran untuk berobat.

“Anak saya yang bungsu lagi sakit kemarin di bawa berobat, meskipun saya juga sakit,” paparnya.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari kelurahan, kecamatan maupun Pemkot Tangerang Selatan. (Rudolf)

BAGIKAN: