Tangerang, Jurnalkota.com – Proyrek peningkatan sistem drainase atau gorong-gorong di Cibodasari, Tangerang diduga kurang pengawasan dari Dinas PUPR Kota Tangerang.

Hasil pantauan media, proyek drainase tersebut terkesan sangat tidak profesional alias asal-asalan dalam pengerjaannya.
Menurut Hadi, warga Jalan Kecipir Raya, ia merasa bingung cara pengerjaan proyek ini. Hadi melihat pengerjaannya asal-asalan yang penting cepat selesai. Di sepanjang saluran gorong gorong tidak ada lobang pembuangan air yang mengakibatkan genangan di jalan raya.
“Kalau hujan turun harusnya ngalir ke lubang yang menuju gorong-gorong, tapi lubangnya tidak ada makanya maka akan tergenang di jalan yang nantinya jadi banjir,” ungkap.
Hadi juga menambahkan, pemasangan gorong-gorongnya tidak lurus alias seperti ular. “Kami juga merasa bingung kenapa tertulis di papan iinfotmasi ‘pembangunan ini dibiayai dari pajak anda, tapi untuk merapikannya tetap saja menggunakan uang kami,” tambahnya.


Menanggapi keluhan warga dan hasil investigasi di lapangan, Ketua Umum LSM Badan Pengawas Penyalahgunaan Aset dan Anggaran Negara (LSM BP2A2N), E.Raja Lubis sangat menyayangkan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan CV Syabilla Mulya Utama tidak diakukan sistem pengawasan yang cermat, padahal anggaran pengawasan/konsultan telah dikucurkan dengan nilai yang sudah direalisasikan.


“Masa sekelas Dinas PUPR tidak ada pengawasan, hingga Vendor sebagai pelaksana pengerjaan asal jadi yang penting selesai,” jelas E.Raja lubis. Minggu (29/06/2025).
E.Raja Lubis, juga menegaskan agar Walikota dan Wakil Walikota segera memberikan tindakan tegas kepada Kadis PUPR dan Vendor. “Pak Walikota dan Wakil walikota, tolong segera diberi tindakan tegas ke Dinas PUPR nya, bila perlu Vendornya dikenakan sanksi yang berat, pelayanan ke masyarakat harus benar-benar berjalan, jangan untuk perapian dibebankan lagi ke masyarakat. Seharusnya masyarakat menikmati hasil, karena mereka taat pajak,” tegasnya.(RNH)