Proyek Objek Wisata DTW Pantai Pallombuan Diduga Asal Jadi, Warga Pertanyakan Perencanaan

BAGIKAN:

Samosir, Jurnalkota.com — Proyek pembangunan objek wisata Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pantai Pallombuan yang terletak di Desa Pallombuan- Mogang, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir, menuai sorotan tajam dari masyarakat.

Proyek yang menelan anggaran Rp.2.386.145.750,00 dari APBD Samosir tahun Anggaran 2024 oleh Dinas Kebudayaan dan parawisata ini diduga tidak melalui proses perencanaan dan kajian yang matang.

Pantauan Jurnalkota.com di lokasi menunjukkan bahwa fasilitas penunjang di kawasan wisata tersebut sangat minim. Tidak tersedia lahan parkir, akses masuk hanya melalui satu jalur sempit berupa jembatan besi, serta kondisi pantai yang dipenuhi tanaman liar seperti eceng gondok dan lumut, membuat lokasi ini belum layak dikunjungi wisatawan.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi proyek ini. Ia menyebutkan bahwa fasilitas yang tersedia jauh dari kata standar sebagai kawasan wisata. Selain tidak memiliki area parkir, akses masuk yang terbatas juga menyulitkan pengunjung.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, ST diminta untuk memberikan klarifikasi dan bertanggung jawab atas proyek ini. Masyarakat menilai pembangunan dilakukan tanpa kajian dan musyawarah dengan warga sekitar, sehingga muncul dugaan bahwa proyek ini hanya untuk memenuhi janji politik atau kepentingan kelompok tertentu.

Masyarakat juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap proyek tersebut, mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan. Diduga proyek ini dipaksakan tanpa memperhatikan kelayakan dan kebutuhan lapangan.

Hingga berita ini diterbitkan, objek wisata DTW Pantai Pallombuan belum juga dapat dinikmati oleh wisatawan. Fasilitas penunjang belum tersedia, dan kondisi pantai masih kotor serta tidak terawat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat bahwa proyek tersebut akan mangkrak.

Baca juga:  Bejat! Ayah di Cikarang Bekasi Perkosa 2 Anak Kandungnya Selama 9 Tahun

Padahal, kawasan ini memiliki potensi wisata yang cukup menarik. Di lokasi terdapat situs Batu Rantai yang menurut cerita masyarakat setempat merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda, di mana batu tersebut dirantai ke pohon beringin. Selain itu, terdapat pula batu yang menyerupai sepasang kerbau sedang membajak sawah. Keberadaan batu-batu tersebut diyakini telah berusia ratusan tahun dan menyimpan nilai sejarah serta budaya yang tinggi.

Apabila dikelola secara profesional dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai, DTW Pantai Pallombuan berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Samosir. (BS)

BAGIKAN: