Tangerang, Jurnalkota.com — Kinerja Camat Cibodas, Buche, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Sejumlah warga menilai kepemimpinannya tidak mampu mengelola tata kota dengan baik, khususnya dalam penataan trotoar yang kini dikuasai pedagang kaki lima (PKL) dan bengkel liar. Trotoar yang sejatinya dibangun sebagai jalur aman bagi pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas, kini kehilangan fungsi utamanya.
Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk membangun dan memperbaiki trotoar di sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Cibodas. Namun, kenyataan di lapangan berbanding terbalik.
Pantauan Jurnalkota.com di sepanjang Jalan Prambanan Raya dan Jalan Borobudur Raya, trotoar hampir seluruhnya dipadati PKL, bengkel kendaraan, pedagang bensin eceran, hingga kendaraan pickup yang digunakan untuk berjualan dan diparkir sembarangan di atas trotoar.
Kondisi ini membuat trotoar tidak dapat diakses oleh pejalan kaki dan penyandang disabilitas.
Asep, seorang warga Cibodas, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi tersebut. Ia menyayangkan trotoar yang telah dibangun dengan biaya besar justru tidak dapat digunakan anak-anak untuk berjalan kaki ke sekolah.
“Anak saya terpaksa harus diantar jemput karena tidak bisa lewat trotoar. Kalau trotoar bersih, anak saya bisa jalan kaki ke sekolah. Ini malah bikin macet dan boros BBM subsidi,” keluhnya.
Lebih lanjut, Asep juga menuding Camat Cibodas melakukan pembiaran terhadap aktivitas PKL yang menggunakan trotoar secara ilegal. Ia bahkan menilai camat terkesan menutup mata terhadap maraknya peredaran minuman keras di wilayah tersebut.
Masyarakat kini mendesak Wali Kota Tangerang untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pencopotan Buche dari jabatannya sebagai Camat Cibodas.
Selain karena dianggap gagal menertibkan PKL, camat juga dinilai lamban dalam merespons keluhan masyarakat.
Upaya Jurnalkota.com untuk mengonfirmasi isu ini melalui pesan WhatsApp kepada Buche tidak membuahkan hasil. Yang bersangkutan terkesan tidak merespons hingga berita ini ditayangkan. (bs)