BANTEN, Jurnalkota.com, – Sungguh sangat Ironis, seorang siswa kelas 8 A ‘Adib Ulfiqih’ dikeluarkan dari sekolah hanya gara gara ijin ke toilet saat jam belajar berlangsung. Kejadian memperihatinkan ini di SMP N 12 Kota Serang. Meski sekolah telah mengantongi Akreditasi A namun perilaku guru dan kepala sekolah nya yang terlalu semena mena tidak pantas untuk sekolah dengan predikat itu. Bahkan informasi yang diterima awak media, dalam setahun sudah ada 7(tujuh) siswa yang dikeluarkan dari sekolah tersebut.
Menurut keterangan orang tua murid ‘Ustad Thohir’ saat di konfirmasi wartawan, dirinya menjelaskan Kronologi anak nya dikeluarkan dari sekolah. Pada hari rabu 20 November 2024, seperti biasanya anak berangkat ke sekolah. Namun saat jam belajar Jam 9:00 Wib, anaknya minta ijin untuk ke toilet karena memang sedang bermasalah di pencernaan sehingga saat BAB butuh waktu 5 sampai 10 menit dan akhirnya dengan alasan itu anaknya dikeluarkan pihak sekolah SMP N 12.
“Anak saya memang sedang ada masalah BAB, dirumah juga seperti itu. Jadi hanya gara gara ke toilet anak saya dikeluarkan pihak sekolah, harus kemana lagi sekolah padahal tinggal hitungan bulan sudah lulus dari sekolah,” tutur Ustad Thohir, (25/11/2024)
Keterangan Foto: Ustadz Khohir bersama Anak nya.
Lanjut kata Ustad Thohir, meski telah diklarifikasi tentang ijin ke toilet itu, namun pihak sekolah tetap bersikukuh mengeluarkan anak nya tanpa ada pertimbangan atau memberikan opsi yang lain. Hal itu yang membuat dirinya semakin bertanya tanya, kanapa pihak sekolah harus membuat keputusan sepihak seperti itu tanpa ada rasa keadalian atau prosedur aturan sekolah mengeluarkan siswa.
“Hasil klarifikasi dari pihak sekolah memutuskan bahwa anak saya yang bernama Adib Ulfiqih tidak bisa di kasih kesempatan lagi untuk meneruskan sekolah di SMP N 12. Kalau memang anak saya harus diberikan hukuman atas kesalahan nya itu tidak apa apa, tapi kalau sampai dikeluarkan itu sudah berlebihan. Karena prinsipnya sekolah harus mendidik bukan membuang anak,” ucapnya.
Sementara itu, pihak sekolah sendiri memilih bungkam atas kejadian mengeluarkan siswa hanya karena ijin ke toilet tersebut. Sudah dilakukan konfirmasi ke pihak sekolah namun sampai berita ini dimuat, ‘Abul’ guru wali kelas Sekolah SMP N 12 Kota serang itu memilih diam dan tidak membalas konfirmasi wartawan. Berbagai tudingan miring pun dilontarkan oleh aktivis dimasyarakat, sehingga meminta pihak penegak aturan serta APH untuk memanggil dan memeriksa pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah.