KOTA TANGERANG, Jurnalkota.com, – Hari Perhubungan Darat yang diperingati setiap 22 November bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi sektor transportasi darat terhadap pembangunan, mobilitas masyarakat, serta kemajuan ekonomi.
Di Kota Tangerang, sektor perhubungan darat memiliki peran strategis sebagai tulang punggung konektivitas, menghubungkan wilayah perkotaan hingga pelosok perumahan Yakni, melalui Bus Tayo dengan empat koridornya dan angkot Si Benteng dengan sembilan koridor pemukiman.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Ahmad Suhaely mengatakan, Pemerintah Kota Tangerang mendorong masyarakat umum khususnya Kota Tangerang untuk memanfaatkan moda transportasi umum yang telah tersedia
“Terkait transportasi di tahun 2024, Kota Tangerang sudah bekerja sama dengan BPTJ untuk menghadirkan BISKITA atau membuka koridor baru untuk Bus Tayo yaitu Tangcity – Bandara Soekarno Hatta,” ungkap Suhaely, Jumat (22/11/24)
“Di tengah pemaksimalan moda transportasi di Kota Tangerang, Pemkot Tangerang mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama memaksimalkan penggunaan transportasi umum,” ajaknya
Ia pun menjelaskan, Kota Tangerang telah mengelola 40 unit Bus Tayo dengan desain retro ala 1990-an. Memiliki empat koridor, beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB. Berkapasitas 25 hingga 30 penumpang, Bus Tayo memiliki fasilitas full AC, musik, CCTV serta pintu otomatis.
“BRT Tayo memiliki empat koridor dengan 10 unit di setiap koridornya. Yakni, koridor satu rute Poris Plawad-Gor Jatiuwung-Jatake, koridor dua rute Poris Plawad-Cibodas, koridor tiga rute Ciledug-Tangcity dan koridor empat ialah rute Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soetta,” katanya.
Lanjutnya, angkutan Si Benteng memiliki sembilan rute pemukiman dengan 80 unit sama-sama mengusung tema retro ala 1990-an. Angkot ini, menggunakan basis Suzuki Carry baru dengan fasilitas cukup mewah. Mulai dari AC, colokan untuk mengisi daya handphone, CCTV dan pintu otomatis.
Sedangkan Si Benteng, kata Suhaely memiliki sembilan rute dengan empat warna. Di antaranya, rute Gandasari-Gajah Tunggal, Gajah Tunggal-Kampung Ledug, Taman Cibodas-Situ Bulakan, Terminal Cimone-Pasar Lama, Perumahan BTN Pasir Jaya-GOR gandasari.
“Selain itu, ada juga rute Terminal Cimone-Koang Jaya, Terminal Cimone-Jalan Dipati Unus-Jalan Ganda Sari, Terminal Cimone-GOR Pabuaran Tumpeng dan terbaru Kavling Perkebunan Raya-RS Melati,” jelasnya.
Menikmati fasilitas umum ini, masyarakat hanya perlu membayar ongkos dua ribu jauh dekat. penumpang bisa melakukan pembayaran secara nontunai.
“Yakni pembayaran dengan cara scan QR dari handphone ke barcode yang di kaca Bus Tayo atau Si Benteng melalui OVO, GoPay, Dana, Link Aja atau lainnya,” ( ADV )